Menanggapi situasi yang berkembang perihal Transformasi 5 Bold Moves yang dilakukan PT.Telkom sebagai upaya untuk menumbuhkan perusahaan, dan salah satu strategi yang akan dilakukan adalah pembentukan infraco (PT.Telkom Infratruktur Indonesia) dengan akan melakukan transfer aset infrastruktur PT.Telkom ke dalam anak perusahaan tersebut. Sehubungan dengan hal tsb, Sekar Telkom telah melakukan beberapa kali audiensi dengan Manajemen PT. Telkom (Direksi) dan kami juga telah beberapa kali menyampaikan masukan dan aspirasi Karyawan kepada Manajemen (Direksi dan Dewan Komisaris), namun belum menemui kesepahaman.

Perkembangan yang terjadi saat ini, operator swasta yang menjalankan portfolio telekomunikasi sebagai service.co (i.e. XL, Indosat, dll.) telah mengalihkan (menjual) asset infrastruktur network mereka kepada pihak lain (asset light operators).

Kondisi pertelekomunikasian yang demikian inilah yang membutuhkan kehadiran PT. Telkom sebagai BUMN untuk berperan lebih sesuai dengan fungsi dan tujuan bisnis yang telah dicanangkan oleh Negara sebagai pendukung pembangunan dalam bidang telekomunikasi.

Sekar berpendapat bahwa, transformasi yang dilakukan (khususnya pada #Infraco) merupakan inisiatif yang kurang tepat berdasarkan dasar hukum BUMN, alur pikir perubahan skema bisnis telco (termasuk regulasi), dan tujuan yang hendak dicapai oleh Perusahaan, karena beberapa alasan:

  1. Tidak semua portofolio perlu dilakukan unlock/in-organic, karena terdapat aspek lain yang menjadi konsideran, issue kepemilikan asset strategis nasional, issue kedaulatan digital dan siber negara, issue kontrol terhadap infrastruktur neutrality yang wajib menjadi koridor regulator untuk men-supervisi/memonitor, dll.
  2. Portofolio unlock yang diharapkan dapat meningkatkan valuasi Perseroan memiliki risiko yang sangat besar (jangka Panjang) bagi negara, karena hal ini berpotensi pada ketergantungan negara pada sektor swasta (private) dalam rangka menyediakan akses telekomunikasi di daerah 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal) dalam kerangka BUMN sebagai agen pembangunan (agent of development).
  3. Pentingnya melakukan berbagai upaya perbaikan organik (secara fundamental) agar berpengaruh positif pada pertumbuhan bisnis secara langsung dalam jangka Panjang.

Oleh sebab itu guna mendukung aspek asset infrastruktur (network) mengarah kepada Neutrality, termasuk untuk seluruh alat produksi, frekuensi, dan lisensi (network, 5G, dll), seharusnya pemerintah dalam hal kementrian BUMN dan KOMINFO menjadikan PT.Telkom menjadi operator penyedia network di Indonesia untuk melayani kebutuhan network bagi seluruh perusahaan service.co dengan skema business to business dan mendorong pembangunan daerah 3T dengan dukungan dana USO (Universal Services Obligation).

Bagi negara kedaulatan adalah teritori, bagi sektor telekomunikasi kedaulatan adalah infrastruktur.

 

Mari kita bersama-sama memberikan dukungan kepada saudara-saudara kita yang terdampak oleh musibah ini, baik melalui doa, tenaga, maupun bantuan materi.

Kami mengajak teman-teman untuk turut serta dalam upaya penggalangan dana guna membantu rekan-rekan kita yang terkena dampak banjir. Anda dapat berpartisipasi dengan mentransfer donasi Anda ke:


SEKAR TELKOM DPD KALTENG
Bank Syariah Indonesia
7141425263

TTD PKB VIII bersama

Alhamdulillah ... puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan YME... pada hari ini tanggal 14 Oktober 2020, sejarah kembali terukir di Ruang Rapat Direksi, Lantai 36, Telkom Landmark Tower dengan ditandatanganinya PKB VIII oleh Direktur Utama Telkom Bapak Ririek Adriansyah dan Ketua Umum Sekar Telkom Bpk. Edward Hendra Limarin S. beserta Sektretaris jendral Sekart Telom Bapak Imam Budi Santoso.

Perundingan putaran pertama dilakukan sejak tanggal 27-28 Juni 2019, tepat 36 hari setelah Kick Off PKB VIII dilaksanakan. Dimana sejak saat itu hingga putaran ke-12 seluruh item amanat Musyawarah Nasional telah dirundingkan dan sepakati bersama hasilnya melalui dinamika perundingan yang terjadi, termasuk dengan sempat ditandatanganinya Amandemen PKB VII di antara PKB VII dan PKB VIII.

Dengan ditandatanganinya PKB VIII ini besar harapan kita seluruh kesepakatan yang tertuang akan semakin meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh karyawan PT. Telkom dan membawa kejayaan bagi PT. Telkom dalam menghadapi persaingan bisnis global di era VUCA ini.

Alhamdulillah seluruh rangkaian HUT ke-21 Sekar Telkom telah berlangsung dengan sukses hari ini, diakhiri dengan Apel HUT Sekar Telkom secara daring untuk pertama kalinya, animo yang tinggi terlihat dari begitu banyaknya peserta yang masuk dalam waiting list zoom dan yang berpartisipasi mengikuti Apel HUT Sekar secara online melalui Youtube channel.

Ketua Umum Sekar Telkom dalam sambutannya pada acara Apel menyatakan bahwa Tema tahun ini Ready for DigiTelco Transformation in Next Normal Era berarti Sekaris sebagai pelaku akan berfokus pada bisnis dengan main engine digital dengan tetap berbasis pada dunia telco sebagai kiblatnya, dan Sekaris akan tetap memberikan kontribusi kepada bangsa Indonesia yang sedang berada pada pusaran menuju new normal akibat pandemic Covid 19 melalui satu-satunya cara yaitu transformasi yang bersifat fundamental, menyeluruh dalam pikiran, tindakan, ucapan, tata cara, sikap dan pengambilan keputusan.

 HUT Sekar ke 21

Sejalan dengan tema HUT Sekar Telkom tahun ini Direktur Utama Telkom Group dalam sambutannya menyatakan "transformasi tidak akan berjalan tanpa peran aktif dari kita semua, transformasi baru akan terjadi bila kita secara aktif menjalankan dan mengajak rekan-rekan di sekitar kita untuk bersama-sama menjalankan transformasi yang sudah dicanangkan. Mari kita terus menjaga kesehatan, karena kesehatan merupakan hal yang utama, pelihara persatuan, menangkan persaingan, Jayalah Indonesia, Jayalah Telkom Indonessia, Jayalah Sekar Telkom".

Rangkaian HUT Sekar ini diawali oleh lomba digital yang diikuti lebih dari 700 perserta terdiri dari Kuis #SeberapaSekarkahKamu, lomba foto kreatif serta lomba video kreatif yang terlaksana sejak tanggal 20 Februari 2021 lalu, serta virtual fun bike for charity yang berlangsung selama 7 hari sejak tanggal 22 Februari 2021. Adapun bakti sosial berupa pemberian 21,000 masker serta Etape BBN 7 Regional berlangsung secara offline.

juara foto hut sekar

Sekar Telkom sebagai satu-satunya wadah pelindung, pemersatu, pengayom dan penyalur aspirasi anggota Sekar Telkom sejak 21 tahun lalu kita harapkan akan tetap menjadi mitra konstruksi manajemen di masa depan yang akan saling bahu membahu mewujudkan Telkom Jaya, karyawan sejahtera.

Sekar!!!

Kesempatan dan Arena Bermain yang Sama bagi Penyelenggara Jaringan dan Pemain OTT Global dalam Melakukan Kegiatan Bisnis

di Negara Kesatuan Republik Indonesia

Perkembangan ekonomi digital atau digital ecosystem yang terjadi di Indonesia pada dasarnya merupakan akibat dari semakin cepatnya proses perkembangan bisnis model OTT Global yang berpengaruh bagi dinamika industri. Pada saat yang sama perangkat institusi yang berwenang dalam membuat suatu instrumen hukum dalam bentuk regulasi, dan produk institusi bagi bekerjanya industri digital di tanah air masih belum mampu menunjukkan kerja yang efisien, sehingga penataan industri ini dalam bingkai keekosisteman belum pula memberikan manfaat yang signifikan bagi ekonomi nasional.

Iklim keterbukaan dan perekonomian dengan sistem pasar bebas serta berbagai langkah deregulasi yang ditempuh Pemerintah (khususnya dibidang investasi, perpajakan, dan infrastruktur) diharapkan mampu memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan perekonomian Nasional yang bergerak terus secara dinamis. Kegairahan dunia usaha yang didukung oleh kondisi makroekonomi yang stabil telah mengundang masuknya modal asing dalam jumlah besar, yang digerakkan oleh faktor potensi pasar Indonesia yang demikian besar, hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pemodal tak terkecuali pemain OTT Global. Berbagai perkembangan ini menjadi faktor pendorong yang penting bagi tingginya kegiatan ekonomi Indonesia.

Terbukanya ekonomi Indonesia dan masuknya pemain OTT Global melalui akses keterhubungan digital menjadikan pasar Indonesia menjadi sasaran empuk bagi pemain OTT Global untuk melebarkan sayap dan bisnisnya di tanah air. Implikasi dari perkembangan tersebut sudah tentu membawa pada terciptanya peluang dan sekaligus risiko apabila rezim ketiadaan pengaturan saat ini terus berlanjut. Selain pasar yang besar, peluang bagi para pemain OTT Global adalah, terciptanya rangkaian supply chain yang luas terhadap produk digital, potensi value creation, dan eksistensi dari para pemain OTT Global tersebut. Dilain pihak, risiko yang dihadapi oleh suatu negara tidak terbatas pada:

  1. Munculnya potensi fraud dan kegiatan abuse melalui konten digital;
  2. Kanibalisasi produk eksisting (disruptive layanan/jasa);
  3. Penyebaran konten-konten yang tidak bertanggung jawab (hoax, pornografi, SARA, penipuan, kriminal, dlsb.);
  4. Benturan dan ketimpangan dengan peraturan atau regulasi lainnya (seperti, permasalahan lisensi, HKI, dan persaingan usaha); dan
  5. Kehilangan potensi pertumbuhan ekonomi digital (antara lain; berkurangnya pajak, PNBP dari lisensi, dlsb.).

Perkembangan layanan digital yang meningkat drastis dalam beberapa tahun terakhir telah membuat para pemain OTT Global merubah fokus dan arah usahanya. Sejak beberapa tahun terakhir, para pemain OTT Global semakin gencar mengembangkan lini usahanya ke arah layanan infrastruktur dan jaringan. Para pemain OTT Global gencar membangun data center dan menggelar jaringan backbone dengan cakupan skala global/internasional. Salah satu wilayah yang menjadi fokus penggelaran infrastruktur para pemain OTT Global adalah Asia Tenggara. Saat ini Google telah menggelar SKKL Indigo Cable System yang menghubungkan Singapura dan Australia, dimana Jakarta menjadi salah satu cabang rute cable system tersebut. Disamping penggelaran SKKL yang melewati wilayah NKRI, pemain OTT Global juga berupaya untuk menggelar jaringan langsung menuju area-area potensial. Pada Maret 2020, Facebook telah bermitra dengan salah satu perusahaan swasta pemegang lisensi jaringan tertutup (jartup) untuk menggelar infrastruktur fiber optik yang ditargetkan akan menjangkau 56 (lima puluh enam) kota dan 8 (delapan) provinsi di Indonesia pada 2021.

Rencana penggelaran jaringan di atas menunjukkan bahwa para pemain OTT Global telah menyadari nilai potensi pasar Indonesia yang tinggi, sehingga mereka bersedia mengeluarkan investasi yang sedemikian besar untuk menggelar infrastruktur untuk menjangkau wilayah Indonesia.

Di satu sisi, rencana para pemain OTT Global untuk menggelar infrastruktur memasuki wilayah Indonesia membawa angin segar karena akan mendatangkan investasi dalam jumlah besar, dan menandakan potensi ekonomi Indonesia yang bernilai tinggi bagi mereka. Namun disisi lain, Pemerintah tidak bisa serta merta menerima rencana pemain OTT Global ini dengan tangan terbuka tanpa mitigasi yang matang terhadap setiap dampak yang akan terjadi apabila rencana tersebut terimplementasi.

Saat ini para operator telekomunikasi semakin terjepit dengan tekanan para pemain OTT Global yang terus membanjiri pasar dengan beragam konten dan aplikasi yang notabene berdiri di atas infrastruktur yang dibangun operator lokal. Dengan membangun jaringan sendiri, para pemain OTT global dapat melepaskan ketergantungan dari operator telekomunikasi dan lebih leluasa dalam memberikan layanan bagi pelanggan, bahkan bukan tidak mungkin, pemain OTT Global dapat memberikan layanan dengan harga yang jauh dibawah harga pasar. Kondisi tersebut dapat memicu persaingan usaha yang tidak sehat antara operator telelekomunikasi lokal dengan pemain OTT Global dan berisiko mematikan industri telekomunikasi dalam negeri.

Aspek utama yang harus dicermati dalam merespon rencana para pemain OTT Global tersebut adalah kedaulatan negara. Saat ini, perlindungan terhadap data dan informasi adalah sebuah keniscayaan yang harus selalu dijaga sebagai salah satu pillar keamanan negara. Dengan penggelaran jaringan secara langsung yang dilakukan pemain OTT Global, mereka akan mendapatkan kuasa penuh terhadap data dan informasi yang didapat dari pelanggan-pelanggan yang berlokasi di Indonesia sehingga rawan menimbulkan potensi penyalahgunaan data maupun informasi yang sensitif dan berpotensi mengganggu stabilitas negara.

Kondisi ini akhirnya akan bermuara pada suatu keniscayaan terhadap pentingnya membangun suatu model pengaturan (regulasi) bagi keberadaan pemain OTT Global di Indonesia sehingga perkembangan tersebut akan memberikan implikasi positif bagi pembangunan negara melalui pengaturan yang kondusif bagi seluruh stakeholder, memberikan keberpihkan pada pembangunan ketahanan ekonomi secara nasional, dan adanya landasan bagi dilakukannya proses antisipasi terhadap potensi risiko yang ada.

 

PANCA SWARA KEDAULATAN PENYELENGGARAAN TELEKOMUNIKASI NASIONAL

 

Yang pertama, equal playing field dalam hal kontribusi ke pendapatan kas negara dalam bentuk Pajak, Retribusi, dll.

Yang kedua, konteks network sharing adalah keniscayaan dengan Asymetric scheme (B2B).

Yang ketiga, tanggung jawab OTT player untuk ikut membangun daerah2 perintis (tidak terjangkau).

Yang keempat, Kedaulatan NKRI dalam hal keamanan Data dan Informasi.

Yang kelima, Ketahanan ekonomi Nasional melalui keberpihakan Negara (dan Pemerintah) pada pemain OTT local dan operator Nasional.

Mengawali tahun 2021, pandemi Covid 19 semakin merebak di Indonesia namun cobaan yang dihadapi oleh warga Jawa Barat selain diharuskan melakukan 3M demi menjaga kesehatan dari virus Covid 19 adalah harus merelakan saudara/ kerabat dan temannya kehilangan rumah dan nyawanya akibat bencana longsor yang terjadi di Dusun Bojong Kondang, RT 03 RW 10 Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang Sabtu (9/1/2021) sore.

Akibat longsornya tebing setinggi 20 meter dan panjang 40 meter sebanyak dua kali ini sedikitnya 14 rumah warga rusak, dan 24 warga meninggal dunia dan 16 warga masih dinyatakan hilang.

Setelah menerima informasi tersebut, dari kesempatan pertama, tim Sekar DPD Bandung menggalang pengumpulan dana dari karyawan Telkom Group demi meringankan musibah yang dialami oleh korban.

 

Bencana Sumedang 1

 

Bantuan yang diberikan melalui Kepala Desa Cihanjuang pada tanggal 14 Januari 2021 jam 13.00 WIB, berupa berbagai bahan makanan siap saji, pakaian, makanan, popok dan susu untuk bayi dan balita, pakaian hingga kebutuhan untuk menambah imunitas disaat pandemic Covid 19 ini seperti vitamin, minyak kayu putih dan masker telah diberikan oleh Bapak Suyanto Ketua DPW Jabar 2 beserta Tim DPD Bandung yang terdiri dari Ketua-Sekretaris-Bendahara dan perwakilan anggota DPD Japati, turut hadir bersama dari Telkom adalah Manager CDC Regional III, Bapak Nyoman Sugita.

Dengan masih berlangsungnya pencarian korban yang belum ditemukan, masih berlanjutnya hujan deras hampir setiap hari dan kondisi pengungsian yang belum optimal maka Sekar Telkom berencana untuk kembali memberikan bantuan terhadap korban-korban yang terdampak melalui Rekening Donasi an. Sekar Teklom DPD Bandung Bank Mandiri 131 001 6699 623, konfirmasi Donasi dapat diinformasikan kepada Sekretaris DPD Bandung, Halima / 840006. Secuil bantuan yang menurut kita tidak berarti dari kita semua akan menjadi hal yang sangat tak ternilai bagi para korban.

Bencana Sumedang 3

Ternyata setiap orang mempunyai kesan tersendiri terhadap SEKAR. Tidak terkecuali para sekaris yang memasuki masa pensiun. Menyelamatkan TELKOM dari KSO melalui demo di berbagai daerah. Memperjuangkan kesejahteraan pegawai. Memperjuangkan karir sekaris, agar keadilan dirasakan semua karyawan. Itulah memoar dari para sekaris yang memasuki masa purnabakti.

Tanggal 17 Juni menjadi sejarah baru bagi SEKAR DPD Gegerkalong-2. Karena baru kali ini SEKAR melepas langsung purnabaktiwan. Covid-19 tidak menyurutkan semangat Sekaris dan purnabaktiwan untuk berkumpul, baik secara fisik maupun online. Tentu saja protokol New-Normal kita terapkan semaksimal mungkin. SEKAR melepas 8 orang pegawai ex-DDS Bandung yaitu :

 

1.      H. Rudi Sunarno, ST, MT (632964)

2.      Ir Yusril Sini, MM (642112)

3.      H. Lili Tasli, SE (641587)

4.      Dra. Idoel Fitri Rahayu (642141)

5.      Ir. Aan Muhammad Fathoni, MSc (642065)

6.      Riva Marthina (641295)

7.      Nur’ain Syaiful Toharoh (641984)

8.      Ir. Setyo Budi Agung, MST (642091)

 

Acara juga dihadiri oleh mantan ketua SEKAR DPD Gegerkalong seperti Adi Permadi, M. Sovan Hadibowo, dan Fikrian Hadi.  Pengurus baru SEKAR hadir termasuk kader-kader milenial SEKAR, sehingga acara berlangsung lebih semarak.

 

Acara dibuka oleh Rakhman Imansyah sebagai Ketua DPD Gegegerkalong-2.  Rakhman menyampaikan pentingnya SEKAR mengapresiasi anggota yang memasuki masa pensiun.  Karena dari merekalah, SEKAR akan mendapatkan masukan-masukan berarti dari pengalaman berinteraksi dengan SEKAR ber-tahun-tahun.  Masukan ini akan membantu pengurus baru memahami kontek perjuangan SEKAR dan jejak-jejak sejarah yang berhasil diukir oleh SEKAR TELKOM. Rakhman berharap acara seperti ini bisa menjadi agenda SEKAR untuk menyambut anggota baru, dan melepas purnabaktiwan/wati.

 

Dari memoar para sekaris, SEKAR paham bahwa membawa misi mengawal kepentingan perusahaan TELKOM agar sehat dan tetap berjalan di koridor bisnis yang menguntungkan stakeholder, termasuk bangsa Indonesia.  Hal ini diwakili oleh memoar yang disampaikan Pak Yusril Sini yang mengangkat perjuangan SEKAR mengembalikan KSO DIVRE IV (Jawa Tengah) kembali ke TELKOM.  Tentu sekaris juga ingat, bahwa SEKAR pernah memperjuangkan penolakan pembukaan kode akses SLJJ, karena akan merugikan negara, dan memberikan kesempatan operator asing melenggang bebas.

 

Selain itu SEKAR selalu komit memperjuangkan kesejahteraan karyawan seperti yang disampaikan oleh Pak Aan Fathoni dan Ibu Fitri.  Inilah hasil negosiasi PKB yang panjang dan melelahkan, pada akhirnya kita semua yang merasakan.  Buah dari perjuangan ini, gaji dasar naik, skema pelayanan kesehatan yang lebih baik, aturan HR yang lebih berkeadilan, dan lain-lain.

 

Tidak kalah pentingnya SEKAR membantu para sekaris, baik secara individual maupun kelompok yang memerlukan diskusi dan pendampingan dalam bidang KOSAD.  Memoar inilah yang disampaikan Pak Lili dan pak Nurain. Karena pada saat kebijakan organisasi melahirkan anomali-anomali yang belum nampak di mata manajemen, SEKAR dapat membantu memberikan advokasi kepada mereka secara maksimal. Dinamika perjuangan ini selalu diupayakan dengan optimal walaupun tidak seratus persen individu yang terdampak negatif tersebut dapat terpenuhi harapannya.

 

Acara ditutup dengan doa yang mengingatkan kita semua agar selalu bersyukur dengan berkesempatan bekerja di TELKOM, perusahaan yang semoga diberkahi Allah.  Sekaris diharapkan saling menjaga, agar maksimal dalam berkarya, dan terhindar dari perbuatan-perbuatan yang menyalahi etika bisnis.  Dan tidak kalah pentingnya, kita berharap umur yang berkah, selalu menjaga silaturahim, memberikan semangat dan penghargaan sebesar-besarnya kepada purnabaktiwan/wati yang akan kembali kepada keluarga dan masyarakat.  Semoga sukses selalu. God bless you all.  (DRH-SKR)

 

 

1.      H. Rudi Sunarno, ST, MT (632964)

2.      Ir Yusril Sini, MM (642112)

3.      H. Lili Tasli, SE (641587)

4.      Dra. Idoel Fitri Rahayu (642141)

5.      Ir. Aan Muhammad Fathoni, MSc (642065)

6.      Riva Marthina (641295)

7.      Nur’ain Syaiful Toharoh (641984)

8.      Ir. Setyo Budi Agung, MST (642091)