Belakangan ini kegiatan Kardone banyak di seputar Jakarta. Setelah bertemu Bapak Menteri, menghadiri beberapa pertemuan di gedung tinggi, Kardone minggu lalu hadir dalam sebuah rapat penting.  Rapat ini mungkin tidak penting-penting amat sebenarnya, tetapi karena undangannya sangat mendadak dan hanya disampaikan lisan oleh utusan, maka itu berarti penting sekaligus urjen, terutama bagi pengundang, sang Direktur.......Kardone berasumsi.

Tak apalah, biarpun terkesan kurang serius tetapi keluguan Kardone mengatakan, “gak ada salahnya memenuhi hajat beliau”. Kebetulan TKP tak jauh dari meeting Kardone lainnya, di hari yang sama. Siapa tahu negara memang sedang genting. Jadilah Kardone bersama “kroni-kroni”-nya memanjat lagi gedung yang tinggi itu. “Pak Direktur menunggu di room 35”, demikian kata utusan.

Meski dimuati hampir 10 orang dengan bobot rata-rata 70 kilogram, kotak persegi yang kata orang disebut “lift” itu dengan enteng membebaskan dirinya dari gravitasi, melesat menuju angkasa. Dengan teknologi transportasi yang canggih ini, dalam hitungan detik Kardone sampai di lantai yang dituju. Lift ini pasti terbuat dari bahan yang mahal. “pantesan parkir di basement gedung ini juga  mahal”.

Dengan sedikit nerves Kardone tiba di ruang pertemuan. Bengong di samping karena Kardone memang ndeso, juga karena ruangannya sangat dingin. Bulu bulu di kulit tipis Kardone berdiri. Dan lebih dingin lagi karena ruang itu kosong. Sang Direktur yang katanya sudah menunggu ternyata tidak ada di situ.

Tunggu punya tunggu, Kardone mulai kehilangan mood sedetik sebelum  Bapak Direktur muncul dan tanpa basa basi langsung bertanya “siapa moderatornya”.  Detik detik berikutnya jiwa Kardone melayang-layang di alam lamunan. Mengembara ke berbagai sudut kosmos. Lamat-lamat, dalam gerakan slow motion Kardone melihat gerak bibir dan tangan orang-orang di ruangan itu. Sepertinya mereka sedang berdebat dan bercanda sekaligus. Beberapa orang mengacungkan jari minta giliran bicara. Bahkan ada yang bicara sebelum yang lain selesai. Gak jelas apa yang mereka omongkan, dan ketidakfokusan Kardone tambah parah ketika di layar datar digital muncul kotak-kotak seperti Struktur Organisasi.

Kardone sangat asyik dengan dirinya, dengan smartphone di tangannya. Memotret, merekam dan membaca pesan-pesan lucu di grup WA-nya, sampai akhirnya terjaga disaat Bapak Direktur membuat pernyataan penutup “mohon dukungan atas program yang telah kami paparkan tadi”.  “Kami akan meluncurkan program ini dalam 10 hari ke depan, yaitu 1 Februari 2018”.

Dua kalimat terakhir inilah yang Kardone ingat-ingat sampai keluar dari Lobby, sambil bergumam sendiri. “inilah rupanya arti dari semua itu”.  Gak jelas juga apa yang dimaksud gumaman Kardone ini, karena hidup ini memang serba gak jelas.