Serikat Karyawan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) meminta manajemen untuk mempertahankan kinerja positifnya tahun depan. Setelah perusahaan telekomunikasi pelat merah tersebut menjadi satu-satunya operator yang berhasil mempertahankan kinerja positif dalam tiga tahun terakhir.

Dukungan tersebut dituangkan Serikat Karyawan dengan menyetujui Perjanjian Kerja Bersama (PKB) VI bersama manajemen perusahaan beberapa waktu lalu.

 

“Jika perundingan PKB sebelumnya memakan waktu lama bahkan sampai bertahun-tahun, pada PKB VI prosesnya relatif cepat. Manajemen dan karyawan Telkom saat ini memiliki visi dan misi yang sama dalam memajukan perusahaan dan memberikan yang terbaik untuk pelanggan,” ungkap Ketua Sekar Telkom Syahrul Akhyar, di Jakarta, Rabu (23/12).

Syahrul mengatakan, persaingan di industri telekomunikasi tahun depan akan semakin menantang dan sulit. Telkom menurutnya harus mampu mempertahankan pertumbuhan di tengah kompetisi yang ketat dengan produk dan layanan alternatif dari kompetitor. Tanpa strategi yang baik dan dukungan karyawan, para pelanggan dapat beralih ke produk alternatif tersebut.

 

"Sekar Telkom mendukung target perusahaan dan memonitor proses pencapaiannya baik dalam pelayanan kepada pelanggan maupun operasional,” katanya.

 

Ditambahkannya, dalam implementasinya di lapangan, Sekar pun turut terjun untuk membantu memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan sekaligus memonitor agar transparansi informasi berlangsung dengan benar.

 

Tak hanya itu, dukungan tenaga dan pemikiran juga diberikan agar layanan kepada pelanggan senantiasa meningkat baik dari sisi kualitas maupun proses operasional yang transparan mengacu pada tata kelola perusahaan yang baik dan benar.

 

“Sekar Telkom dari Sabang sampai Merauke selalu terlibat aktif di lapangan dalam menjaga dan memastikan setiap layanan Telkom dapat diberikan dengan baik serta selalu memberikan masukan setiap saat kepada manajemen,” jelasnya.

 

Sampai September 2015, emiten dengan kode saham TLKM berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 11,54 triliun atau naik tipis sekitar 2,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 11,26 triliun.